Sunday, October 23, 2011

Lagi-Lagi Kau Hanya Fatamorgana

Lama jemariku tidak menggerutu bergelut dengan huruf-huruf dalam bingkaian keyboard dan layar komputer! Rindu sekaligus geregetan untuk menggelutinya lagi, hha.
Jika aku harus menyusun untaian kata, akankah tentang rindu? dendam? ataukah tentang?
 Apakah rindu? Rindu adalah aku yang sedang merampok semua apotik karena kau, sejenis
obat yang telah kucandui, dan tiada lagi satupun yang menjualnya padaku.
Apakah hampa? Hampa adalah aku di perahu, memegang dayung, tapi kemarau telah menanduskan sungai ini, sungai yang akan menujukanku padamu.
Apakah dendam? Dendam adalah aku, mendung besar berhalilintar. Yang sebentar lagi akan kutujukan kepada mereka yang mempergunjingkan sebuah kisah.
Apakah dingin? Dingin adalah derajat baru yang ingin kutetapkan, mengukur suhu hatiku. Mungkin
satuannya akan kupakai merangkai suatu nama yang juga belum terpikirkan olehku.

Negeri Seribu Pulau yang Kian Pincang

Negeri seribu pulau ini tengah berduka.
Beratus juta anak bangsa gigih perjuangkan nasib, hendak keluar dari penjara ketidakberdayaan negara.
Topan angin silih berganti mendatangkan sejumput kekecewaan dan kegetiran yang meliak-liuk kian kesana semakin kemari menghancurkan benteng-benteng yang mentereng tapi tak sekuat dan setahan khatulistiwa.
Ku kobarkan api semangat yang merapat di tungku-tungku pembakaran arang, hanya untuk menyalakan semangat gotong royong yang sedari dulu terpateri sampai urat nadi.
Zamrud khatulistiwa itu kini kian meradang karena kehilangan pulau yang terhampar di tengah lautan, di perjualbelikan dan ditidakperhatikan oleh bapak bangsa yang asyik berpoligami dengan kepentingan pribadi.

Singgasana Juga Nyaring

Sumpahmu terdengar begitu nyaring, berharap tak seperti tong kosong yang terketuk nyaring.
Maka duduklah kau di singgasana nan agung tapi tak seagung yang kau janjikan. Kesejahteraan bergerak kian kesana, sedangkan kesengsaraan semakin kemari.

Andai kau menoleh ke bawah singgasanamu, kami merintih sekaligus berang melihat kinerja busukmu.
Kapankah kau sebagai pejuang aspirasi menjalankan hakikatmu yang sebenarnya?
2..3...atau 5 tahun ke dpankh??Ouhhh..,terlalu lama untuk kami yang sedari dulu menanti.

AdsenseCamp

Manfaatkan iklan dari AdsenseCamp untuk mendapatkan penghasilan dari situs Anda. Situs Anda akan kami lengkapi dengan link iklan teks dengan system bayar per klik. Anda akan mendapatkan penghasilan apabila ada yang melakukan klik terhadap iklan kami di situs Anda.


Untuk menjadi seorang web owners yang harus Anda lakukan adalah :

- Silakan lakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan mengisikan data diri Anda.

- Lakukan konfirmasi pendaftaran pada email yang kami kirimkan.

- Login ke AdsenseCamp.com dengan menggunakan username dan password Anda.

- Tambahkan website Anda, tekan submit dan tunggu konfirmasi.

- Ambil code script iklan AdsenseCamp untuk website Anda, pasang pada web Anda.

- Silakan buka website Anda, apabila konfigurasi telah dilakukan dengan benar, maka iklan kami akan langsung terlihat pada website Anda.



Keuntungan menjadi owner


Dengan memasang iklan dari AdsenseCamp di websitenya, seorang web owner akan mendapatkan penghasilan tambahan apabila ada yang melakukan klik pada iklan di website Anda. Web owner dapat memantau jumlah pageviews dan klik yang telah dihasilkan pada webnya.



Proposal ( Slide Master )

Slide Master Fix